Sabtu, 23 Mei 2009

Bermimpi Untuk Bertualang?

"... Petualangan adalah candu. Sekali kau mulai, bahkan dirimu sendiri tak bisa menghentikan hasrat bertualangmu. Jika kamu membenci kegelisahan dan menyukai hidup yang tenang, jangan pernah memulai petualanganmu karena petualangan adalah sarang kegelisahan yang sengaja kau cari.
Petualangan bukanlah sekadar pergi dari satu tempat ke tempat lain, mengunjungi tempat-tempat jauh dan menyaksikan hal-hal baru. Petualangan bukan sekadar mengajak derap langkahmu menuju tempat-tempat asing yang kau idamkan. Petualangan adalah pergi tanpa titik tujuan, membiarkan dirimu tersesat, mencari, dan memilih; dan kamu tak tahu kapan harus pulang.
Jangan bertualang. Cukupkan dirimu pada pelesir ke tempat-tempat indah yang belum pernah kau kunjungi, dan tetapkan sebelum pergi kapan kamu harus pulang..."


*************
Sejak dulu, saya merasa bahwa saya bukan tipe orang yang senang berpelesir atau sekedar bepergian ke tempat-tempat di luar rumah. Well, I thought home is my best place.
Kini, saat perjalanan waktu berhasil menyuguhkan gambaran-gambaran keindahan sekaligus ironi di berbagai belahan dunia - melalui potongan visual langsung maupun deskripsi imajinatif melalui kata dan melodi, saya menjadi sedikit tergelitik. Ya, keinginan untuk "melihat" dunia mulai tumbuh. Dan tanpa sadar saya mulai mengangankannya.
Dan sekarang, saya dihadapkan pada 2 pilihan yang sulit: mengambil kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat yang lama saya idamkan, atau menerima tawaran ke tempat yang sebenarnya tak begitu saya impikan, namun punya pesona tersendiri dengan kemudahan lebih daripada pilihan pertama. Menyisihkan waktu untuk berlibur telah menjadi dilema tersendiri, dan sekarang bertambah lagi hal yang harus dipertimbangkan.
Tapi saya percaya, Allah selalu punya rencana yang terbaik. Beberapa waktu yang lalu, saya sempat dihadapkan pada persimpangan pilihan yang sulit, masing-masing memiliki konsekuensi yang cukup berat secara moril. Dan akhirnya, ada jalan ketiga yang muncul. Yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan.
Tidak ada yang bisa menebak dengan pasti, apa yang akan terjadi esok.
Just let the things that should be happen, happened.

Rabu, 13 Mei 2009

Kisah Hujan

Ia menyukai hujan dengan segala keindahan alam yang terpancar dalam rinainya
Ia menikmati sensasi sejuk yang terkadang menegakkan rambut halus di kuduknya
Ia membaui aroma rintik gerimis hujan bagai wangi kesturi yang semerbak


Setiap tetes yang membasahi tubuhnya dirasakan sebagai suatu anugrah tak ternilai
Gemericik, genangan air yang terpercik langkah-langkah terdengar bagai alunan harmoni yang merdu di telinganya
Saat payung aneka warna bergerak cantik dalam temaram kabut, ia melihatnya bagai pelangi yang masih bersembunyi malu di balik awan


Ya,
Ia mengagumi hujan
Ia memuja hujan
Ia mencintai hujan


Karena hujan
Membawa senyum
Membuka tawa
Menebar bahagia
Memulas rona di wajahnya...