Minggu, 09 Mei 2010

I've Just Realized...

Agak lucu memang, tapi adik bungsu saya kini masih berusia 2 tahun - baru akan masuk playgroup di tahun ajaran mendatang. Bayangkan bagaimana reaksi orang yang melihat saya yang sudah mantap di usia kepala dua menggendong batita kecil yang bicaranya saja belum lancar. Wah, pastinya sering dikira ibu muda membawa anaknya jalan-jalan... ^-^

Banyak sekali tingkah polah menggemaskan yang dilakukan si kecil yang kadang suka berlagak bossy ini. Mulai dari menyebut susu dengan sebutan "ais", memanggil mbak pengasuhnya dengan sebutan "ndut", hingga bergoyang-goyang (baca: joget) tak jelas saat mendengar alunan musik.

Tapi satu perilaku "ajaib" yang paling berkesan bagi saya adalah apa yang dia lakukan hari ini - yang sebenarnya juga pernah beberapa kali dia lakukan di waktu-waktu sebelumnya. Begitu saya sampai ke rumah (pulang dari kampus), dia langsung berlari ke arah saya, merengek minta digendong. Seisi rumah hanya tertawa heran, setengah meledek dia terlalu kangen sama mbaknya yang sering terlalu sibuk di luar rumah hingga jarang menemani ia bermain. Saya hanya tersenyum menanggapi, menyambut tangan mungilnya, mengangkat tubuhnya hingga kepalanya menempel di bahu saya. Namun rupanya pelukannya tak kunjung mengendur setelah beberapa saat. Dia menolak untuk melepaskan diri. Kepalanya terus menempel di pundak saya, dengan ekspresi setengah mengantuk - bukan ekspresi penuh semangat. Awalnya saya berpikir sebentar lagi dia akan tertidur - tapi rupanya tidak. Dia terus menerus membuka mata, tanpa mengoceh sepatah kata pun. Hanya diam, seakan menikmati ketenangan untuk beberapa saat. Ah, padahal saat itu benak saya tengah diliputi kegalauan. Ada masalah yang cukup menyita pikiran dan emosi, yang membuat saya pulang ke rumah dengan kepala mumet. Lucunya, benang kusut seakan perlahan mengurai setelah saya menggendong si kecil ini. Seperti sedang terapi relaksasi. ^-^

Saya jadi teringat, bahwa kejadiaan ini bukan pertama kalinya. Dulu, saat saya sedang dilanda problem yang cukup pelik, si adik juga menunjukkan gelagat yang sama. Mendadak menatap penuh arti dan minta digendong (cuma dengan kata-kata singkat: "ndong!). Terus menempel, tak mau dilepas. Agak pegal, memang... :)

Kalau boleh menebak-nebak ngawur, si adik sepertinya paham kalau mbaknya sedang ada masalah, dan mencoba menghibur dengan caranya sendiri. Setengah iseng, saya berbisik ke telinganya dan bertanya: "Adek, kamu mau hibur mbak, ya?" Dan dia mengangguk polos - padahal mungkin dia sama sekali tidak mengerti apa yang saya ucapkan. Tetap saja, bagi saya ini adalah sesuatu yang sangat menentramkan.

Hehehe...
Bayi dan anak-anak memang manis, ya? ^-^


Tidak ada komentar: